Updates from September, 2023 Toggle Comment Threads | Keyboard Shortcuts

  • yuansu 1:16 am on September 29, 2023 Permalink | Reply  

    Memulai Wirausaha 

    Satu hal yang terkadang orang pikir mudah dalam berwirausaha adalah pekerjaan yang bebas tidak terikat waktu. Setidaknya ini yang saya pikirkan beberapa tahun yang lalu saat semasih menjadi karyawan di tempat Rantau. Tapi pada kenyataannya kalau hanya itu yang di cari haruslah siap juga dengan banyak kemungkinan, yang awalnya hanya menunggu gaji yang pasti setiap bulannya, tantangan hanya sebatas focus pekerjaan yang dihadapi sehari2. Tetapi ketika sudah terjun berwirausaha yang dihadapi sangatlah kompleks mulai dari keuangan, administrasi, kegiatan produksi hingga memikirkan pemasaran.

    Kalau hanya bermodal kepengen wirausaha siap2 lah untuk kecewa. Saran saya, jangan buru2 keluar kerja kalaupun ingin wirausaha persiapkan semuanya mulai dari psikis dan materiilnya, toh wirausaha bisa sambil menjadi karyawan, mulai dari hal yang kecil untuk membangun mental, dan juga software wirausaha, karena jelas beda mindset antara pekerja dan berwirausaha. Mulai riset dan membuat sebuah simulasi. Dulu saya mulai budidaya ikan ini benar2 benar dari 0, mulai dari belajar budidaya, manajemen keuangan dan yang terpenting lagi dalam hal pemasaran. Nah waktu awal saya mulai belajar budidaya saja ikan sudah banyak yang mati, belum lagi dalam manajemen keuangan dan juga mencari pemasaran. Saya ingat ketika awal mulai itu banyak temen yang juga baru mulai tapi sekarang juga sudah berhenti, tetapi saya tetap lanjut karena sepertinya jiwa saya terpanggil dalam dunia usaha bukan justru saya kapok karena adanya kegagalan tetapi malah tertantang untuk menyelesaikan seperti sebuah permainan puzzle yang begitu menyenangkan mengurainya. Keterusan hingga berjalan hingga saat ini lebih kurang 5 tahunan.

    Teruslah berkreasi dan mari kita saling dukung dan bersharing ilmu

     
  • yuansu 3:07 pm on May 30, 2023 Permalink | Reply  

    Kemitraan Budidaya Lele Tiktok 

    Sekarang ini mulai muncul sistem kemitraan budidaya lele. Penawaran ini mulai marak ada di media sosial seperti Tiktok. Ada yang menyebutnya ternak digital, bisnis milenial, bisnis keren, bisnis modal kecil pasti cuan dan masih buanyak lagi seabrek sebutannya. Sistemnya pun bermacam-macam, mulai dari deposit atau setor modal awal dari 3 juta sampai dengan puluhan juta. Fasilitas yang ditawarkan pun berfariasi sesuai paket, dari penyediaan bibit, pakan, probiotik, dan siap membeli hasil panen. Lebih luar biasanya lagi lokasi nya ada se Indonesia Raya, dengan kantor cabang tersebar diberbagai daerah.

    Bukane niat mengecilkan atau menelanjangi kegiatan bisnis seperti ini, justru ini adalah inovasi trobosan yang luar biasa dan sangat membantu petani lele baik pemula maupun yang baru akan memulai usaha, dengan catatan sistem ini dijalankan dengan baik. Ya melihat data yang diatas kertas kebutuhan lele yang besar dan barang yang masih belum memenuhi stok baik dalam dan untuk eksport. Hanya saja, saya ingin memberikan sedikit gambaran kepada sampean yang tertarik bergabung dengan sistem ini. Kondisi dilapangan bagi peternak lele mungkin sudah biasa mendengar kata mambeg, banjir lele yang mengakibatkan lele kita diundur waktu panennya. Bahkan ada yang lele sampai kebesaran dan akhirnya di beli dengan harga lebih murah, atau ada petani nakal yang main banting harga agar tengkulak mau segera mengambil lelenya. Ini sedikit gambaran waktu panen lele nya, belum lagi jika dipasaran yang dibutuhkan lele nya khusus untuk size tertentu itu akan menjadikan lele kita di sortir, dan tentu untuk yang hanya punya kolam terbatas akan terhambat perputaran budidaya lele. Selain itu menurut saya, perhitungan FCR perlu diperhatikan, mereka yang menawarkan kerjasama sangat yakin dengan FCR 1:1 bahkan lebih, padahal kenyataannya dilapangan perbandingan FCR 1:1 termasuk istimewa, apalagi bagi kita yang pemula. Yang menjadi saran saya, kalau beneran tertarik silahkan ditanyakan dulu pakan nya nanti merk jenis apa dan dengan protein berapa, biasanya umum digunakan adalah pakan dengan protein 32%. Kemudian yang menjadi pertimbangan lain, adalah sistemnya misal dengan harga 6jt kita diberi paket 1 tahun atau dengan 4 kali panen, yang artinya dana kita mengendap di sistem, padahal akan lebih bagus jika dana itu kita putarkan sendiri, dan lebih baik paket itu diganti dengan sekali periode panen, yang apabila ingin lanjut akan dilanjutkan dengan pembayaran untuk membeli pakan, bibit dan probiotik, jujur saja saya kurang percaya dengan sistemnya, kecuali ada sistem 1 kali periode panen dengan perhitungan yang jelas maka saya akan lebih percaya untuk ikut. Kemudian kalau ada sistem kerjasama tanpa deposit atau setor uang, yang artinya kita membeli barang dan nanti kita kerjasamakan hasil panennya itu akan sangat lebih membantu. Selain lebih transparant, tanpa adanya dana petani yang mengendap, maka petani akan lebih leluasa untuk budidaya sesuai kemampuan, sedangkan pemilik sistem akan tetap untung dengan adanya uang masuk dari pembelian barang seperti pakan, bibit dan probiotik.

    OKe sekian semoga bermanfaat…

     
  • yuansu 3:21 am on April 8, 2022 Permalink | Reply  

    Berbisnis itu Sulit 

    Kebanyakan beranggapan kalau pebisnis itu enak, kerja suka-suka, waktunya suka-suka, tempatnya suka-suka. Hidupnya enak, tidak terlihat berangkat kerja dan pulang kerja tetapi mempunyai rumah dan mobil mewah. Seperti kata orang bijak “yang terlihat adalah hasil dan banyak yang menginginkannya, tetapi tak banyak yang melihat usaha apalagi mau menjalaninya ”. Kiranya banyak pebisnis yang tumbang dan belum sempat dikenal.

    Berbeda halnya dengan pekerja, dengan pekerjaan pasti dan waktu yang sudah ditentukan. System sudah terbentuk untuk dijalani, sehingga resiko yang dihadapi lebih minimal apalagi pekerja teladan pasti akan selalu dipertahankan perusahaan bahkan ada jenjang karir. Pekerjaan yang dihadapi juga lebih terprediksi setiap hari dengan pola dan kebiasaan yang sama maka pengalaman menjadi senjata utama untuk mengerjakan tugas.

    Berbisnis berbeda dengan hanya berjualan, kalau hanya membeli dan menjual itu namanya pedagang. Pebisnis bukan hanya menghadapi proses produksi, ataupun hanya stock barang, tetapi lebih kompleks, terutama untuk terus berinovasi agar perusahaan tetap hidup atau bahkan berkembang. Banyak perusahaan besar yang akhirnya tumbang karena tidak mengikuti perkembangan. Pebisnis bukan hanya menanggung diri sendiri, tetapi juga nasib karyawan. Tentu saja pertanggungjawaban ini bukan hanya didunia tetapi juga kelak di akhirat.

    High risk, high return, berbisnis adalah tentang memanajemen resiko, jika resiko terkelola maka bonusnya akan mendapatkan keuntungan. Seperti berjalan menerobos rimba belantara jika mampu melewatinya maka akan  mendapatkan surge tersembunyi didalamnya.So, berbisnis jangan hanya ikut-ikutan tapi harus bersungguh-sungguh, dan jangan sampai menyerah, beranilah dengan resiko yang sudah terukur, karena takdir kita tersembunyi.

     
  • yuansu 6:18 am on May 16, 2020 Permalink | Reply  

    Attention Budidaya Lele 

    Lele merupakan air tawar yang banyak diminati konsumen, biasanya sering di olah menjadi makanan favorit pecel lele. Penjual pecel lele ini menjamur di setiap kota di Indonesia. Banyaknya permintaan pasar menjadikan bisnis ikan lele diminati oleh masyarakat. Saat ini banyak muncul petani pembudidaya ikan lele baru, ada yang semakin berkembang dan ada juga yang meredup dan gulung tikar. Ada berbagai sebab yang mempengaruhi perkembangan pembudidaya ikan lele. Mulai dari proses budidaya, hingga tahap pemasaran. Kali ini saya akan fokus membahas tentang proses budidayanya, yaitu apa sajakah yang harus dan tidak boleh dilakukan, serta masalah apa yang sering muncul pada proses budidaya ikan lele:

    A. Masalah

    1. Mitos setut pakan menjadikan lele cepat panen

    Banyak yang beranggapan semakin banyak pakan yang diberikan maka akan menjadikan lele cepat panen, hal ini tidaklah benar. Jika lele kelebihan pakan akan memunculkan masalah yaitu:

    a. Sisa pakan yang tidak termakan akan menjadi penyakit pada ikan lele. Air yang keruh akibat sisa pakan ini akan menyebabkan cacar air dan ikan mati.

    b. Ikan lele termasuk ikan yang rakus, kebanyakan pakan akan menyebabkan usus lele bisa pecah

    c. Kebanyakan pakan, ikan lele akan lemah dan biasanya menggantung dengan perut buncit.

    2. Air cepat keruh, terutama pada kondisi kolam dengan tebar padat ikan lele.

    3. Ikan lele adalah ikan yang berjenis carnivora, sehingga rawan kanibalisme.

    4. Tidak dilakukan penyortiran ikan lele, akan mengakibatkan tidak meratanya pertumbuhan ikan lele.

    5. Harga pakan pabrik (pelet) yang semakin mahal

    B. Hal yang harus dilakukan pada budidaya ikan lele

    1. Jangan sampai memberikan pakan hingga sisa, berikan secukupnya (ketika sudah ada pakan yang mengambang atau slera makan ikan menurun segera hentikan pemberian pakan)
    2. Jangan sampai air kolam terlalu keruh atau berbau, sebaiknya lakukan pergantian air setiap hari. Pemberian aerator akan lebih baik terutama untuk kolam terpal dengan tebar padat.
    3. Pemberian hijauan di kolam seperti daun papaya (di potong kecil agar ikan dapat memakanya dengan mudah) agar keinginan terus makan dapat tersalurkan ke hijauan, dan mengurangi carnivore.
    4. Setidaknya pembudidaya memiliki 2 kolam untuk penyortiran.
    5. Pemberian pakan alternative bisa dilakukan untuk menghemat pakan pabrik, meskipun terkadang panen sedikit lebih lama dan menjadi sedikit repot untuk menyiapkan pakan alternative seperti ayam tiren, atau pakan olahan sendiri.

    C. Mengatasi masalah yang sering muncul pada ikan lele

    1. Perut kembung dan lele menggantung bisa diberikan garam secukupnya dan daun sirih
    2. Lele manggantung dapat dikuranngi dengan pemberian aerator.
    3. Untuk meningkatkan antibiotic ikan lele dapat diberikan mengkudu dan daun papaya, daun papaya konon juga dapat mengurangi angka kanibal.
    4. Pemberian probiotik dan tetes tebu dapat menjadi solusi adanya penyakit dan bakteri, dan dapat mengurangi intensitas penngisian air kolam. Selain di campurkan di dalam air kolam, probiotik dan tetes tebu dapat di campurkan ke pakan ikan lele yaitu saat pembibisan pakan.
    5. Pada saat persiapan kolam sebelum ikan lele masuk dapat diberikan tetes tebu, probiotik, garam, kapur sawur dan didiamkan kurang lebih 7 hari. Bibit ikan yang dimasukan minimal ukuran 7 .

    Sekian sedikit pembelajaran berdasar pengalaman pribadi. Ikan lele mempunyai harga relative stabil di pembudidaya dihargai Rp. 14.000,- hingga Rp 17.000,-. Biasanya banyaknya bobot pakan yang masuk akan setara dengan bobot ikan keluar. Ikan lele dapat panen dari ukuran 7 yaitu butuh waktu 2 – 3 bulan. Membudidayakan ikan lele itu gampang-gampang susah, butuh ketelatenan. Kalau mau cepet panen ya memang seharusnya membudidayakan ikan lele, dengan harga yang stabil tetapi perawatan yang cukup menguras tenaga. Semua kelebihan pasti ada kekurangan, setiap hasil yang dicapai membutuhkan kringat dalam prosesnya.

    Salam sukses, scale up unstoppable…………………..

     
  • yuansu 1:59 am on April 21, 2020 Permalink | Reply  

    Attention Fish Gurame Cultivation 

    Ikan gurame  tergolong pada budidaya ikan tawar kelas atas yaitu menjadi primadona pasar sekaligus harga yang relative mahal. Pada waktu budidayanya pun relative lebih lama dibanding budidaya ikan tawar lainnya. Waktu budidaya ikan gurame bisa hamper 1 tahun tergantung pada ukuran awal bibit ikan yang dibesarkan untuk konsumsi. Biasanya untuk ukuran “korek plus”hingga panen bisa memakan waktu 8-9 bulan. Dalam proses budidaya ikan gurame ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari pantangan dan kwajiban yang harus dilakukan, yaitu:

    1. Pantangan/hal yang perlu dihindari
    2. Pergantian/ menguras kolam yang tidak segera dilakukan pengisian air seperti semula.
    3. Pemberian pakan dengan kualitas buruk, dapat menjadikan air kolam cepat kotor
    4. Pemberian pakan hijauan daun talas/lompong yang terlalu banyak menyebabkan air menjadi kotor dan gatal.
    5. Pemberian pakan pelet yang terlalu banyak, jika bersisa di kolam akan menimbulkan virus penyakit ikan, dan jika ikan terlalu banyak pakan pelet maka mata ikan menjadi mendolo/bengkak.
    6. Kwajiban yang harus dilakukan
    7. Persiapan kolam (pemberian pupuk organic & an organic (dibungkus sak/karung), antibiotic, tetes tebu, em4, garam, kapur kemudian didiamkan selama 7-10 hari) baru setelah itu di isi ikan.
    8. Pembelian bibit sebaiknya yang sudah besar/paling besar karena perawatan lebih mudah dan cepat panen.
    9. Kualitas air menjadi hal utama dalam budidaya gurame, jika ada masalah pada air kolam jika tidak kotor maka perlu diberikan gedebok pisang (dicacah) dan daunnya. Biasanya ikan yang stress akan melompat keluar kolam.
    10. Saat kolam kotor segera ganti airnya jika tidak ikan akan kena penyakit biasanya ditandai dengan ikan muncul ke permukaan (mangap-mangap, lemas).

    Beberapa hal tersebut perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil ikan gurame yang maksimal.

     
  • yuansu 2:24 am on February 28, 2020 Permalink | Reply  

    Alternatif Pakan Ikan Gurame 

    Assalamaualaikum

    Jumpa lagi, kali ini saya akan coba membahas tentang budidaya kolam gurame.

    Seperti yang sudah saya sampaikan pada kesempatan sebelumnya mainan baru saya adalah berbisnis gurame. Nah kali ini saya akan sedikit membahas tentang cara budidayanya, yaitu tentang pemberian pakan.

    Seperti yang kita ketahui bersama dalam budidaya peternakan maupun perikanan, pokoknya yang berhubungan dengan hewan hidup pasti pengeluaran yang paling berpengaruh dalam operasional adalah pakan. Begitu juga dengan budidaya gurame.

    Pada perhitungannya diprediksi untuk 2500 an ekor ikan gurame dengan ukuran se korek plus dengan prediksi panen sekitar 8-9 bulan akan membutuhkan pakan sekitar 55 karung pakan pur ikan atau pelet.

    Nah dalam hal ini untuk mengatasi masalah pakan itu maka seharusnya dalam membudidaya ikan gurame ada strategi-strategi, terutama dalam pakan, yaitu:

    1. Tambahan pakan hijauan, misalnya daun ketela, daun tales dsb, gurami itu suka hijau2an yg ga alot teksturnya.
    2. Bisa membuat pakan sendiri, banyak tutorial membuat pakan ikan dengan mempertimbangkan proteinnya

    Kedua hal ini bukan menjadi yang utama, tetapi strategi untuk selingan pakan ikan, karena kalau tidak ada pelet yang proteinnya tinggi juga akan lama besarnya. Selain selingan, pemberian pakan ini juga aman, karena ikan gurame itu berbeda dari ikan lain, jika kebanyakan pakan pelet maka ikan bisa mati atau mempengaruhi kesehatan ikan. Dengan pakan hijauan ini dipercayai oleh petani, ikan akan adem ayem.

    Kalau untuk seberapa banyak pakan hijauan, tidak masalah walaupun banyak, ikan tidak akan mati, tetapi kolam akan cepat kotor karena sisa-sisa hijauan yang tidak dimakan, selain itu kotoran ikan dengan pakan hijauan akan lebih cepat membuat kolam keruh.

    Sekian teman-teman, sedikityang saya sampaikan semoga bermanfaat,

    Wasalamualaikum

     
  • yuansu 3:14 am on February 26, 2020 Permalink | Reply  

    CERITA MAINAN BARU “BISNIS IKAN GURAME” 

    Asalamualaikum

    Gimana kabarnya teman-teman, kali ini saya akan sedikit membahas dan bercerita tentang mainan baru. Mainan saya ini adalah kolam ikan gurame, ya saya pertama kali mengawali usaha bisnis di budidaya ikan gurame. Tetapi bagi saya mengawali bisnis itu bukan asal-asalan, sebelum saya memulai budidaya ikan gurame ini telah melakukan riset sebelumnya. Mengingat latar belakang keilmuan saya tidak dari bidang perikanan, tapi dalam dunia bisnis itu tidak memandang latar belakang seseorang. Bisnis itu open source, yang siapapun boleh masuk dan boleh meng costum-nya.

    Oke, yang pertama membahas konsep budidaya ikan gurame yang saya lakukan ini adalah sebenarnya juga karena mendukung usaha bidang pertanian yang sudah saya lakukan yaitu bunga kenanga yang saya tumpang sari dengan beberapa tanaman. Meskipun sama-sama melakukan budidaya ikan, entah ikan apapun jenisnya setiap orang bisa beda model dan system, bukan hanya system dalam segi budidaya nya saja tetapi lebih daripada itu bisa menjadi kesatuan system yang lebih luas.

    Riset yang saya lakukan ini cukup lama sekitar 2 minggu, mengingat saya baru pertama melakukan budidaya ikan gurame, mulai dari system budidaya, hingga pada saat pemasaran ikan. Pada akhirnya saya memutuskan untuk melakukan budidaya dengan menggunakan terpal tanam di tanah, seperti kita ketahui banyak model budidaya yaitu dengan kolam semen, kolam tanah, kolam terpal di mix tanah dan lain sebagainya. Model kolam yang saya pilih ini paling cocok untuk daerah saya, ya menurut keilmuan saya dalam berbisnis di sebuah wilayah itu harus mempertimbangkan potensi dan masalah yang ada.

    Pada kesempatan kali ini saya tidak mendetail menyampaikan detail budidaya ikan gurame, tetapi lebih kepada konsep dan manajerial dari rencana bisnis ini. Pada kesempatan lain saya akan menyampaikan detail system budidayanya.

    Nah pada awal saya memulai bisnis ini dengan melakukan riset 2 minggu setelah itu lanjut pada pembuatan kolam yang prosesnya sekitar 2 minggu itu saya juga mencoba untuk membuka untuk mencari investor, yaitu dengan membuat proposal untuk menarik investor. Untuk seorang pebisnis pemula seperti saya kepercayaan investor sangat minim. Ada yang sempat tertarik tetapi entah kenapa dia menghilang, saya hubungi tidak ada respon. Saya pada waktu itu mencoba untuk menghubungi rekan-rekan kerja saya dulu di pertamina dan juga rekan di kementrian. Tetapi kebanyakan masih belum tertarik dan juga karena masih ada kebutuhan lain.

    Saya membayangkan begini ternyata sulitnya pebisnis pemula terutama dalam pendanaan, jujur saya menghindari yang namanya hutang berbunga apapun model dan jenisnya. Untung saja investasi yang dibutuhkan tidak mahal, hanya sekitar 20 juta, yang sebenarnya saya masih mampu untuk menanggung biaya sendiri, tetapi yang saya pikirkan jikalau saya tidak punya dana sendiri pasti akan sangat kebingungan. Pada saat itu saya menawarkan investasi dengan bagi hasil mencapai 50%, bahkan kalau mengalami kerugian saya siap ganti rugi dana investasi yang disalurkan. Tetapi entah mengapa investor ini tidak ada yang mau., HERAN SAYA INI,. Ya tapi begitulah,.

    Pasti bertanya ya temen-temen ini mengapa saya memilih mengajukan dana kepada investor, padahal dana pribadi ada. Ya ini saya mencoba menerapkan ilmu bisnis yang baru saya pelajari, yaitu tentang bisnis bersama, dari masyarakat bawah untuk bisnis mikro, konsep saling membantu saling menguntungkan saling percaya. Tetapi memang susah mengawalinya. Selain itu mengundang investor akan lebih menguntungkan, karena uang yang tadi masih belum terpakai dapat diinvestasikan ke bidang yang lain.

    Selanjutnya konsep usaha ini selain untuk mengairi lahan pertanian di sebelahnya, juga nantinya akan coba saya kembangkan usaha dari hulu ke hilir, baik usaha perikanannya maupun pertaniannya,. Pasti bertanya lagi, ini hanya satu kolam konsepnya berkhayal banget,.. yaaa memang ini pilot project nya dulu, kalau ini sudah panen tau polanya nanti akan saya kembangkan,..

    nah bagaimana konsepnya kedepan..,

    akan lanjut di cerita berikutnya……..

    Terimakasih temen-temen sudah mendengarkan cerita ini, semoga bermanfaat

    Wasalamualaikum

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Reply
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Go to top
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Cancel